Jakarta –
Israel membebaskan puluhan warga Palestina yang ditahan Pada agresi Hingga Gaza. Direktur Fasilitas Medis Al Shifa, Muhammad Abu Salmiya termasuk salah satu warga yang dibebaskan.
Setelahnya kembali Hingga Gaza, Abu Salmiya menggambarkan situasi mengerikan yang dialami warga Palestina yang ditahan Hingga penjara Israel. Salmiya sendiri ditangkap Setelahnya Israel menggeledah RS Al Shifa yang dituduh sebagai markas Hamas.
Salmiya Mutakhir dibebaskan Setelahnya ditahan Pada nyaris delapan bulan. Dia menyebut para tahanan Merasakan “penghinaan fisik dan psikologis” setiap hari Pada Hingga penjara.
“Tahanan kami telah menjadi sasaran segala macam penyiksaan Hingga balik jeruji besi. Hampir setiap hari terjadi penyiksaan. Sel dibobol dan tahanan dipukuli,” katanya Di konferensi pers Hingga Gaza, dikutip Al Jazeera.
“Beberapa narapidana meninggal Hingga pusat interogasi dan tidak diberi Minuman dan Terapi-obatan,” tambahnya.
Pada ditahan, Salmiya mengaku penjaga mematahkan jarinya dan memukulnya menggunakan tongkat dan anjing.
Staf medis juga bertanggung jawab atas pelecehan dan penelantaran. Beberapa anggota tubuh tahanan diamputasi Sebab Penanganan medis yang buruk.
“Para tawanan juga sangat kekurangan Minuman Pada Untuk tahanan, tambahnya, dan hanya bertahan hidup Didalam sepotong roti per hari Pada dua bulan. Semuanya kehilangan berat badan setidaknya 30kg (66lb),” katanya.
Menurut sebuah laporan, awal pekan ini Israel membebaskan 55 tahanan Sebagai mengosongkan ruang Hingga penjaranya. Kantor berita Israel menyebut Sebab ada ribuan warga Palestina yang ditahan Sebelum agresi Di 7 Oktober lalu, penjara-penjara Israel pun penuh.
Akan Tetapi Dinas Penjara Israel membantah Abu Salmiya dibebaskan Sebab kurangnya ruang penjara Hingga Bangsa itu.
Abu Salmiya termasuk Hingga Ditengah tahanan yang ditangkap Di November 2023, Pada operasi militer Israel Hingga RS Al Shifa. Israel mengklaim fasilitas Kesejajaran yang digunakan 2.300 warga Palestina Sebagai mengungsi itu, digunakan sebagai pusat komando Hamas.
Pada Konflik Bersenjata berlangsung, pasukan Israel telah merusak fasilitas medis Hingga kompleks Fasilitas Medis dan menembaki orang-orang yang mencoba Berlari.
Menurut Organisasi Kesejajaran Dunia (WHO), RS Al Shifa adalah satu Didalam 100 fasilitas Kesejajaran yang diserang Israel Pada sembilan bulan agresi.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kesaksian Direktur RS Al Shifa Gaza usai 8 Bulan Ditahan dan Disiksa Israel









