Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengakui pihaknya belum mampu mendeteksi pelaku Intrusi Pusat Data Nasional (PDN). Foto/SINDOnews/muhammad sukardi
Pengakuan itu disampaikan Hinsa Untuk Pertemuan kerja bersama Komisi I Lembaga Legis Latif RI dan Pembantu Kepala Negara Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi Ke Kompleks Dewan, Jakarta, Kamis (27/6/2024)
“Tentunya Untuk pelakunya ini belum bisa (terdeteksi) Pak,” kata Hinsa menjawab pertanyaan anggota Komisi I Lembaga Legis Latif, TB Hasanuddin.
Hinsa menjelaskan, pihaknya Mutakhir menemukan indikasi-indikasi yang nantinya dikembangkan lagi. Dari karenanya, BSSN Akansegera bekerja Untuk indikasi yang berhasil ditemukan tersebut. “Kita Mutakhir menemukan indikasi-indikasi yang nanti Untuk indikasi ini kta olah Untuk menemukan si (peretas),” ujarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi I Lembaga Legis Latif TB Hasanuddin meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan BSSN segera mencari pelaku Intrusi.
Legislator PDI Perjuangan itu mempertanyakan upaya forensik digital yang dilakukan Kominfo dan BSSN Yang Terkait Bersama Intrusi tersebut. “Apakah pelakunya sudah diketahui Sebab setahu kami ransomware itu yang pertama mengunci, hanya dua diperbaiki,” cecar Hasanuddin.
Menurutnya, perbaikan sistem layanan PDN cukup sulit dan tingkat keberhasilannya Ke bawah 20%. Dari karenanya pelaku Intrusi harus segera ditracking agar pelayanan PDN bisa segera berjalan.
“Tapi harus ditracking. Sekarang kalau ditracking siapa pelakunya dan sekarang itu kan mereka Kunci, kodenya Ke mereka, kita diminta Untuk menebus. Lah kan tidak Bisa Jadi,” pungkasnya.
(cip)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kepala BSSN Akui Belum Mampu Deteksi Pelaku Intrusi Pusat Data Nasional











