Jakarta –
Ternyata ada alasan mengapa nasi goreng selalu disajikan paling akhir Di jamuan makan atau Peristiwa penikahan orang Tionghoa. Berikut penjelasannya.
Sebuah unggahan Di media sosial Terbaru-Terbaru ini memicu diskusi hangat mengenai Kearifan Lokal jamuan pernikahan Tionghoa (China). Seorang pria Melayu secara anonim mengungkapkan kebingungannya Di akun Facebook Page ‘Meanwhile in Malaysia’, tentang kebiasaan penyajian nasi goreng yang hampir selalu disajikan Di akhir Peristiwa.
Dilansir Di WeirdKaya (22/10/2025), Di tulisannya, ia mengaku tidak pernah memahami alasan Di balik urutan penyajian Hidangan tersebut. Menurutnya Di Pada nasi goreng dihidangkan, sebagian besar tamu sudah kenyang, Malahan ada yang sudah meninggalkan tempat. Di Sebab Itu, Hidangan itu sering kali dibiarkan begitu saja Di Tatakan.
“Kenapa nasi goreng tidak disajikan lebih awal, Bisa Jadi bersamaan Di sup? Jika disajikan bersama ayam, ikan, atau sayur, bukankah itu lebih masuk akal?” tulisnya Di Facebook.
Ia juga Menyoroti Keputusan hotel yang tidak mengizinkan tamu membungkus Hidangan sisa, yang menurutnya menyebabkan pemborosan. Unggahan itu diakhiri Di permintaan agar warganet menjelaskan alasan Adat Istiadat Dunia Di balik Kearifan Lokal tersebut.
Tak butuh waktu lama, unggahan itu memicu banyak tanggapan Di netizen lintas Adat Istiadat Dunia. Banyak yang menjelaskan urutan penyajian Di jamuan Tionghoa Memperoleh makna simbolis dan Menunjukkan rasa hormat kepada tamu.
Hidangan premium seperti ikan, ayam, udang, tiram sampai teripang disajikan lebih dahulu Sebab Dikatakan sebagai bintang utama Di jamuan.
“Nasi goreng disajikan terakhir Sebab ada tamu yang datang terlambat atau sibuk membantu pengantin, seperti saudara, fotografer, dan kru Peristiwa. Di penyajian nasi Di akhir, mereka tetap bisa makan,” jelas seorang User Facebook.
|
Jamuan pernikahan Tionghoa (China). Foto: Site Culinary/Visual
|
Netizen lain menambahkan nasi goreng berfungsi sebagai hidangan pelengkap Untuk tamu yang masih lapar Sebab termasuk hidangan yang lebih sederhana.
Beberapa netizen juga menyoroti perbedaan Di jamuan Di hotel dan Di restoran. Di restoran, Hidangan sisa biasanya boleh dibawa pulang, sedangkan hotel Memperoleh aturan ketat Yang Berhubungan Di kebersihan dan Keputusan internal.
Meski ada berbagai pandangan, banyak yang memuji diskusi tersebut Sebab berlangsung sopan dan memperlihatkan semangat saling pengertian.
Sang pengunggah akhirnya berterima kasih atas penjelasan yang diterimanya. Ia Memahami penyajian nasi goreng terakhir merupakan bentuk perhatian agar tidak ada tamu yang pulang Di perut kosong.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kenapa Nasi Goreng Justru Disajikan Paling Akhir Di Jamuan Makan Tionghoa?











