Paris –
Kejahatan Jalanan yang terjadi Ke Museum Louvre, Paris, akhir pekan lalu benar-benar mengguncang Prancis. Bukan cuma Lantaran nilai benda yang dicuri sangat tinggi, tapi Lantaran Unjuk Rasa itu terjadi Ke siang bolong, Ke museum paling terkenal Ke dunia.
Empat orang pencuri dilaporkan masuk Hingga Louvre menggunakan truk crane, Naik Hingga lantai atas, memecahkan jendela, lalu membawa kabur Perhiasan mahkota Prancis. Unjuk Rasa mereka hanya berlangsung enam hingga tujuh menit, tanpa senjata tapi cukup Untuk mengejutkan dunia.
Dikutip Bersama Reuters, Selasa (21/10/2025) Museum Louvre sendiri masih tutup Setelahnya insiden. Ke luar gedung, sejumlah wisatawan dan warga lokal berkumpul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya lewat sini cuma ingin mengabadikan momen ini, walau sebenarnya bukan momen yang membanggakan Untuk Prancis,” ujar warga Paris yang ikut Merasakan Bersama luar pagar, Victor Sauvageot.
Evaluasi Nasional
Pembantu Presiden Pembantu Presiden Kehakiman Prancis, Gerald Darmanin, mengakui bahwa Kejahatan Jalanan ini adalah kegagalan besar. “Yang pasti, kita gagal,” ujarnya.
Ia mempertanyakan bagaimana truk crane bisa terparkir bebas Ke jantung Kota Paris dan bagaimana pencuri bisa begitu mudah masuk Hingga museum, Memutuskan Produk bernilai sejarah tinggi, lalu kabur tanpa jejak.
Pemerintah bergerak cepat. Di Pertemuan darurat, Pembantu Presiden Pembantu Presiden Kebudayaan dan Pembantu Presiden Pembantu Presiden Di Negeri sepakat Menimbang sistem Perlindungan Louvre dan semua museum serta situs Kebiasaan Global Ke Prancis.
“Pada ini kita terlalu fokus Ke Perlindungan pengunjung. Tapi kita lupa yang harus dilindungi juga adalah karya-karya Karya Seni dan warisan Kebiasaan Global itu sendiri,” kata Pembantu Presiden Pembantu Presiden Kebudayaan Prancis, Rachida Dati.
Ia Justru mengusulkan pemangkasan aturan birokrasi agar peningkatan sistem Perlindungan bisa dilakukan lebih cepat.
Museum Louvre bukan sembarang tempat. Ia adalah Rumah Bersama karya-karya ikonik dunia seperti Mona Lisa dan Venus de Milo, serta menyambut hampir 9 juta pengunjung setiap tahunnya.
Perhiasan yang dicuri termasuk tiara dan anting-anting milik Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense Bersama awal abad Hingga-19. Satu mahkota milik Permaisuri Eugenie ditemukan Ke luar museum, tampaknya terjatuh Di pelaku kabur. Sisanya delapan benda masih hilang.
Banyak yang masih tidak percaya kejadian tersebut bisa terjadi Ke tempat seperti Louvre. Turis asal AS, Maryanne Day, kaget Bersama kejadian tersebut Lantaran menimpa museum yang ia nilai Memperoleh tingkat Perlindungan yang tinggi.
“Museum sebesar ini seharusnya punya Perlindungan yang mampu mencegah hal seperti ini,” katanya.
Pakar Terapi karya Karya Seni, Christopher Marinello, menyebut peristiwa ini sebagai peringatan keras Untuk museum lain Ke dunia.
“Louvre itu salah satu museum Bersama pendanaan terbaik Ke dunia. Kalau mereka bisa dibobol, semua bisa,” ungkap Marinello.
Sambil Itu, penyelidikan ditangani Bersama unit polisi khusus yang biasa menangani Peristiwa Pidana Kejahatan Jalanan berprofil tinggi. Pemerintah menegaskan para pelaku Berencana ditangkap, Akan Tetapi secara reputasi Prancis kini telah tercoreng.
“Louvre adalah simbol Kebiasaan Global kita Ke mata dunia. Kejahatan Jalanan ini adalah penghinaan yang tak bisa diterima,” ucap seorang politisi.
(upd/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kecolongan Besar Ke Museum Louvre! Prancis Bakal Evaluasi Perlindungan Nasional











