Bantul –
Senyum Ali Wongso merekah Pada menemani sejoli yang Ditengah menyiapkan adonan pizza Ke hadapannya. Bersama telaten dan sabar, si pemilik Minuman Wongso itu membalas perbincangan.
Ali dan sejoli itu menghadap Tatakan. Loyang, tepung, serta peralatan dan bahan lain berada Ke sana. Tungku tradisional sudah dinyalakan.
Pemandangan hangat itu detikTravel temui Pada singgah Di satu sore Ke Minuman Wongso yang berada Ke Bantul.
Ali tidak merasa menjadi ‘Perawatan nyamuk’. Dia memang membangun kedai Minuman itu Sebagai tidak cuma menyenangkan dirinya, tetapi juga pelanggan. Menarik Perhatian bukan melihat sang owner turun langsung mengajari customernya meracik menu?
“Kenapa penasaran? Aku heran, semua orang yang datang selalu bertanya begitu, bukankah ini ide Usaha yang biasa saja dibanding kapital besar?” ujar Ali Pada disodori pertanyaan awal mula membangun ide Minuman Wongso.
Sebelum awal perkenalan, Ali menyambut Bersama tangan terbuka rentetan pertanyaan. Tetapi ia selalu bersikeras Minuman Wongso bukanlah sesuatu yang besar. Makanan, Wisata Internasional, dan estetika menurutnya adalah sesuatu yang lumrah, Sebab ia sudah berkecimpung Ke industri itu Malahan Sebelum bangku sekolah.
Ali Wongso adalah sosok yang dulu sempat mengenyam Belajar Ke SMK Negeri 4 Yogyakarta atau yang dulu dikenal sebagai SMTK Nitikan Yogyakarta. Bersama Membahas jurusan pembuat kue atau patissier. Sayang, kecintaannya Di industri Makanan tidak berlanjut Ke bangku kuliah, ia memilih masuk Ke D3 Lembaga Indonesia Prancis (IFI).
Kolaborasi keduanya pun membawa Ali terbang Ke Eropa Setelahnya beberapa tahun bekerja Ke sejumlah hotel dan resto bintang lima Jogja. Tahun 1999 menjadi awal perjalanan Ali menetap Ke benua biru itu sebagai sosok koki resto khas nusantara yang dirindukan Dari para keturunan Indonesia Ke sana.
Tercatat Ali pernah singgah Ke Prancis Malahan Belanda. Ia juga sedikit menyinggung perihal dirinya yang pernah menjadi pemandu wisata. Maka jelas sekali berinteraksi Bersama client adalah hobinya.
Bertahun-tahun meninggalkan bumi pertiwi, Ali memutuskan Menarik Perhatian diri Sebagai pulang. Hingga akhirnya Ke tahun 2010, cikal bakal Minuman Wongso akhirnya berdiri. Namanya Minuman Luwak Organic.
Pria berusia 53 tahun itu menuturkan, awal mulanya sederhana, Sebab ia menyukai Minuman. Usaha itu kini tetap berjalan Malahan pengirimannya meluas hingga Jepang.
“Ke online Amazon Jepang, Minuman luwak no 1 itu milikku,” kata Ali Bersama penuh bangga
Berbincang Bersama Ali membuat tersadar bahwa pribadinya adalah sosok yang selalu mengupayakan kecintaannya. Kecintaannya Di Minuman, membawanya mendirikan Minuman Luwak Organic. Pun kecintaannya Di tungku oven tanah liat tradisional membawanya Di Konsep pizza self-made by customer.
“Aku tuh manusia yang senang menyatukan, bagaimana menyinergikan alam dan knowledge tentang art dan Pengalaman Hidup berinteraksi Bersama customer dulu,” kata Ali.
Rupanya, begitulah Ali memilih menikmati hidup. Mencoba Damai dan memboyong seisi kafe jauh Untuk hiruk pikuk kota Ke satu desa kecil Ke Sewon yang berseberangan langsung Bersama sawah. Pada ditanya, mengapa tidak memilih tempat yang lebih strategis Bersama Wisata Internasional?
Dia menjawab sederhana.
“Seneng Sebab alam, seneng kambing, kuda, senang berbaur Bersama kehidupan desa. Aku juga seneng ngobrol sama customer langsung, Dari Sebab Itu semua kesenangan itu kupadukan Ke bisnisku,” kata Ali.
Pada ditemui detikTravel Ke lokasi langsung, Ali tampak Untuk asyik bercengkrama Bersama pelanggannya. Meniti setiap bahan pizza yang Berencana diolah. Mengajari pengunjung bagaimana memipihkan adonan pizza yang benar. Lalu membolak balik pizza Ke tungku oven api tradisional agar matang sempurna.
Terkuak juga bahwa ide Konsep pembuatan pizza Dari customer datang tanpa disengaja. Ali menyebut, awalnya hanya iseng menyuruh temannya yang datang Sebagai membuat sendiri, tapi tanpa disangka menjadi Konsep yang Menarik Perhatian pengunjung Sebagai datang.
” Belum ada pizza Ke tahun pertama. Mulai ada Ke tahun kedua. Awalnya Untuk teman Kendaraan Bermotor Roda Dua vespa, Kendaraan Bermotor Roda Dua gede, bingung kan waktu covid, kusuruh bikin (pizza) sendiri. Untuk dulu emang waktu masih Ke eropa, seneng liat tungku, vibesnya otentik Menarik Perhatian gitu. Lalu Di masak sendiri, terus waktu ada pengunjung, tak suruh bikin sendiri, lha kok Di suka, dan menjadi Konsep sampai sekarang,” kata Ali.
Perjalanannya menikmati hidup, Memperhatikan dan memaknai arti kehidupan membawa Ali menjadi sosok yang dicintai customernya yang datang Ke Minuman Wongso. Rupanya benar, salah satu customer bernama Zidni (20) ikut membagikan kesannya.
“Dapet review Untuk teman katanya ownernya ramah, soalnya aku ga bisa masak sama sekali Dari Sebab Itu takut gagal. Eh ternyata tadi bener-bener dibantu dan bapaknya suka ngobrol Dari Sebab Itu nggak canggung,” ujarnya
Ali menuturkan ia tidak butuh marketing yang berisik Bersama mengundang banyak influencer agar Minuman Wongso ramai. Jika ramai, ia malah takut kewalahan. Berjalan Bersama alami menurutnya Berencana jauh lebih organik.
Setiap hari pengunjung ramai berdatangan, Malahan Untuk luar kota sekalipun. Rata-rata merupakan muda mudi berpasangan, atau segerombolan sahabat. Konsepnya yang tanpa reservasi Malahan bisa membuat antrian hingga 4 jam. Pada ditanya tentang Wacana perluasan lahan atau pembukaan cabang, Ali menyebut ia belum kepikiran, Sebab takut eksklusivitasnya Berencana hilang.
“Aku tidak takut disaingi, Sebab kelebihan vibe ku ga Berencana bisa dimiliki tempat lain. Belum ada Wacana perluasan atau cabang, Sebab nanti Berencana hilang eksklusivitasnya. Sengsara membawa nikmat. Vibes menunggu lama itu juga suatu kelebihan menurutku,” kata Ali.
Ali paham betul apa yang dimau anak muda sekarang. Membuat video, mengabadikan momen, dan membagikannya. Ia paham dan ia mendukungnya Bersama penyediaan tripod Ke sudut Tatakan. Tak sungkan Malahan ia merangkap sebagai videografer jika customernya butuh Pemberian. Menurutnya itu adalah bentuk estetika yang juga ia cintai.
“Bikin video itukan bentuk estetika, makanya tempatku ini juga selalu kubenahi biar estetik selalu,” kata Ali.
Sampai Di satu kesimpulan, kecintaan Ali yang besar Di hal-hal indah menjadi ajang Karyaseni Untuk menikmati hidupnya. Cinta itu menular Ke setiap orang yang datang Ke Minuman Wongso, menyampaikan vibran magis yang Menarik Perhatian Sebagai selalu datang bak magnet. Indah bukan jika hidup dinikmati hanya Bersama memikirkan Kejiwaan diri sendiri secara positif?
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Karyaseni Menikmati Hidup Ala Ali Wongso, Pemilik Minuman Wongso