Ri Rusia Vladimir Putin dan Ri China Xi Jinping foto bersama Sebelumnya sesi format Outreach KTT BRICS Ke Kazan, Rusia, Kamis (24/10). Menlu RI Sugiono berada Ke barisan Dibelakang, kedua Di kiri. FOTO/AP
“Kendati kami Self-Esteem Di memperluas hubungan diplomatik kami, kehadiran Indonesia Ke BRICS dapat Disorot sebagai sebuah penyimpangan Di hubungan perdagangan tradisional Bersama AS dan Uni Eropa,” kata Sumail Abdullah, seorang anggota Wakil Rakyat Di partai yang berkuasa yang Memperoleh peran Ke bidang luar negeri. “Jangan sampai hal ini menjadi kenyataan, Sebab Negeri-Negeri seperti Rusia dan China pasti Akansegera mendominasi BRICS.”
Pembantu Presiden Pembantu Presiden Luar Negeri Sugiono pun membela keputusannya Untuk bergabung Bersama BRICS, Bersama alasan bahwa ada banyak keuntungan menjadi anggota.
“Ke dasarnya, BRICS adalah sebuah platform yang baik dapat kita manfaatkan sebagai wadah Untuk Berbicara dan mengedepankan kepentingan Negeri-Negeri berkembang. Ini juga merupakan implementasi Di Aturan luar negeri kita yang bebas aktif,” ujar dia kepada para anggota Legislatif Pada melakukan Diskusi kerja Terbaru-Terbaru ini, dilansir Di voanews.com, Kamis (19/12/2024).
Kendati Negeri-Negeri BRICS telah menetapkan tujuan Untuk Mengurangi ketergantungan Ke Usd AS sebagai Kurs Mata Uang pertukaran, Sugiono mengatakan bahwa masalah ini tidak dibahas Di KTT BRICS Ke Rusia Ke bulan Oktober 2024. Akan Tetapi demikian, Sugiono membiarkan pintu terbuka Untuk Mengkaji kembali keputusan tersebut mengingat ancaman tarif Trump.
“Jika kita merasa ada hal-hal yang dapat merugikan kepentingan nasional kita, maka kita dapat meninjau kembali keanggotaan kita Ke BRICS. Yang penting adalah bahwa upaya kita Untuk bergabung Bersama kelompok multilateral mana pun difokuskan Untuk menjaga kepentingan nasional kita,” tandas dia Ke Didepan para legilator.
Perjalanan Indonesia Gabung Bersama BRICS
BRICS adalah organisasi kerja sama ekonomi Dunia yang dibentuk Ke tahun 2006 Untuk memusatkan perhatian Ke Kemungkinan Penanaman Modal Ke Ditengah Negeri-Negeri pendirinya, Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Indonesia Mengungkapkan keinginannya Untuk bergabung Bersama blok ini Ke pertemuan puncak bulan Oktober Ke Kazan, Rusia, Ke mana Sugiono mengusulkan sejumlah langkah konkret Untuk memperkuat kerja sama BRICS dan Dunia South.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Indonesia Masih Mengincar Keanggotaan BRICS Meski Ada Ancaman Tarif Trump