Jakarta –
Gorengan menjadi salah satu takjil Kandidatteratas banyak orang. Rasanya enak, renyah, dan memuaskan lidah. Tetapi, gorengan bisa Dari Sebab Itu tidak halal Lantaran hal ini.
Selain Konsumsi dan minuman manis, buka puasa juga identik Di gorengan. Mulai Di bakwan, tahu isi, tempe, risoles, dan masih banyak lagi. Dimakan Di cabe rawit atau sambal kacang.
Gorengan menjadi Kandidatteratas Lantaran Konsumsi ini mudah didapat dan dibuat, serta harganya relatif murah. Menjadi pilihan yang ekonomis dan praktis Untuk banyak orang. Tekstur renyah serta rasa gorengan yang gurih juga menambah kenikmatan camilan ini.
Di sisi Kesejajaran, gorengan juga memberi manfaat Lantaran merupakan Konsumsi Di kandungan karbohidrat dan lemak yang dapat mengembalikan energi Di cepat. Tetapi, perlu diingat kalau konsumsi gorengan berlebihan bisa berdampak buruk Untuk Kesejajaran.
Ke Samping Itu, makan gorengan bisa Dari Sebab Itu haram Lantaran beberapa faktor Ke dalamnya. Ada beberapa kategori bahan Ke Di gorengan yang perlu diperhatikan atau menjadi titik kritis.
Melansir beberapa sumber, hal-hal ini bisa membuat gorengan enak Dari Sebab Itu tak halal.
1. Tepung terigu yang dipakai
Tepung terigu menjadi salah satu bahan utama Di pembuatan gorengan. Tepung ini bisa membuat adonan lebih elastis dan mudah menempel Ke Konsumsi yang Berencana digoreng, Supaya menghasilkan tekstur renyah.
Tetapi, perlu hati-hati ketika menggunakan tepung terigu Sebagai membuat gorengan. Terutama jika memakai tepung yang belum bersertifikasi halal.
Tepung terigu merupakan nabati yang sebenarnya terbebas Di daging babi dan zat haram lainnya. Tetapi, Di Di proses pengolahan atau penggilingannya bisa tidak halal.
Banyak produsen yang menggunakan improving agent atau semacam bahan aditif Sebagai Meningkatkan sifat tepung yang dihasilkan.
Improving agent yang banyak digunakan adalah sistein, yang dapat Meningkatkan Standar terigu Di melembutkan gluten, dan Meningkatkan Pembaruan adonan, lapor sertifikat-halal.com.
Sistein ini bisa berasal Di beberapa bahan, mulai Di bulu hewan atau rambut manusia. Tentu saja menggunakan sistein Di bulu hewan, seperti babi atau rambut manusia haram hukumnya. Dari karenanya, Ke cek terlebih dahulu sumber sistein yang digunakan.
2. Energi goreng
Asal usul Energi goreng yang dipakai juga perlu diperhatikan status kehalalannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/dulezidar
|
Energi juga menjadi bahan penting Di proses menggoreng camilan ini. Dari Sebab Itu, Energi goreng yang dipakai juga perlu diperhatikan status kehalalannya.
Ke Di Energi goreng terkandung lemak. Jenis lemaknya bisa nabati atau hewani. Jika lemak hewani, perlu ditelaah lagi apakah berasal Di hewan yang halal dikonsumsi atau justru berasal Di hewan haram, seperti babi.
Ke Samping Itu, produsen Energi juga umumnya memakai karbon aktif Sebagai menjernihkan hasil produk, menyerap dan menghilangkan warna, bau, dan rasa tidak enak.
Bahan Sebagai karbon atau arang aktif dapat berasal Di kayu maupun bahan tulang hewani. Jika berasal Di tulang hewan, perlu dicermati jangan sampai menggunakan tulang babi atau tulang hewan yang diharamkan syariat Islam
Titik kritis lainnya Di gorengan dapat dibaca Ke halaman Lanjutnya!
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Gorengan Takjil Kandidatteratas Buka Puasa Bisa Tak Halal Lantaran Hal Ini