Jakarta –
Seorang sopir ojek online (ojol) gagal mengantarkan kue senilai Rp 1,7 juta Hingga pelanggan, Sebab diduga kuenya rusak Hingga perjalanan. Begini kronologinya!
Tak hanya sebagai moda transportasi, ojek online juga menawarkan jasa pesan-antar Citarasa. Tetapi hal tersebut cukup berisiko Sebab Citarasa dan minuman bisa rusak Pada perjalanan.
Seperti yang dialami Dari seorang sopir ojol Hingga Malaysia. Di itu, sopir ojol tersebut Menyambut pesanan berupa pengiriman kue Untuk perusahaan media Hingga Kuala Lumpur.
Pesanan itu berlangsung Di Kamis, 18 September 2025. Menurut laporan, sopir ojol tersebut telah Memutuskan kue Hingga toko Di pukul 07.40. Tetapi hingga pukul 13.00, kue itu belum sampai.
Pada itu, pelanggan tidak dapat menghubungi pihak sopir ojol baik telepon maupun WhastApp. Pelanggan merasa kecewa, pasalnya kue seharga Rp 1,7 juta itu Akansegera disajikan Hingga Kegiatan penting Hingga kantornya.
“Sopirnya tidak bisa dihubungi. Dia tidak membalas pesan WhatsApp dan tidak menjawab telepon saya,” lapor The Sun My (22/9).
Di pukul 13.30, sopir ojol tiba Hingga lokasi pengiriman, tetapi tidak membawa pesanan kue. Ia tiba Hingga lokasi, tetapi tidak menemui pelanggan.
Lewat fitur chat Hingga Inisiatif ojol, sopir itu tak menjelaskan kemana kue pesanan pelanggan. Pelanggan pun meminta ganti rugi Perbankan sejumlah harga kue kepada sopir ojol.
Di Itu, ia juga menuntut permintaan maaf Di sopir ojol tersebut.
|
Ilustrasi kue. Foto: iStock
|
Di sebuah tangkapan layar yang dibagikan Hingga Facebook, pelanggan itu memperlihatkan bukti sopir ojol tersebut bersedia mengganti rugi senilai Rp 1,7 juta, sesuai harga kuenya.
Kejadian ini viral Sesudah dibagikan Hingga grup Facebook Malaysia. Banyak netizen yang mendesak pria tersebut mengajukan laporan polisi.
Pasalnya netizen menduga bahwa kue tersebut telah rusak Pada perjalanan. Sambil Itu, netizen juga mendesak pihak perusahaan ojol agar memperbaiki sistem, agar sopir ojol tidak Menyambut pesanan yang jaraknya terlalu jauh.
“Saya pernah juga Merasakan hal ini, waktu itu, sopir ojol mengaku bahwa Citarasa yang dibawa sudah meleleh, Agar bersedia mengganti rugi, tapi saya kasihan,” tulis netizen.
“Ini bukan sepenuhnya salah sopir, menurut saya pihak perusahaan harus bertanggung jawab, begitu juga Di pihak toko agar mengemas Citarasa supaya tidak mudah rusak Hingga perjalanan,” tulis netizen lainnya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas Di sopir, pelanggan, dan perusahaan pengantaran.
Di Itu, Perkara Hukum Hukum ini menjadi pengingat Untuk layanan pengiriman Untuk menjaga Standar, ketepatan waktu, dan kepuasan pelanggan, terutama Untuk pesanan bernilai tinggi.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Gagal Antar Kue Rp 1,7 Juta, Ojol Ini Tawarkan Ganti Rugi Hingga Pelanggan











