Bule Amerika Diusir Di Bali, Ketahuan Bongkar Rumah Warga Gianyar

Bule Amerika berinisial RLG dideportasi Di Bali. Ia diusir Di pulau Dewata gara-gara membongkar Rumah warga Gianyar hanya Lantaran sewanya tak diperpanjang.

Pria asal Alaska, Amerika Serikat (AS) itu ditendang Di Bali usai bermasalah Di warga Tampaksiring, Gianyar. Ia membongkar Rumah milik warga Gianyar bernama Wayan Darta (50) Ke bulan Juni 2024.

Bule itu kecewa perpanjangan sewa Rumah yang ia ajukan ditolak Di si pemilik, Supaya ia berbuat ulah. Aksi Massa itu pun sempat viral Ke media sosial (medsos).

“Sikap RLG yang menyinggung dan merendahkan keluarga pemilik Rumah membuang pelangkiran (tempat sembahyang) pemilik dan merusak pohon Ke halaman Rumah. Serta ketidaksepakatan biaya sewa, maka pemilik Rumah menolak perpanjangan sewa yang diminta,” terang Pelaksana Harian (Plh) Kepala Rumah Detensi Perpindahan Penduduk (Rudenim) Denpasar Gustaviano Napitupulu Untuk keterangan persnya, Senin (8/7/2024).

Akibat perpanjangan ditolak Darta, RLG naik pitam. Dia diduga menyuruh orang-orang tak dikenal membongkar atap Rumah milik Darta yang ia sewa.

Darta tak bisa berkutik melihat rumahnya diobrak-abrik orang. Pemilik Rumah lantas melaporkan masalah itu Ke polisi. RLG pun ditangkap Di dia Untuk berada Ke Rumah tersebut.

Gustaviano menerangkan telah memulangkan pria 55 tahun itu Ke Jumat (5/7/2024). Selain bermasalah Di warga Ke Tampaksiring, RLG diketahui Memiliki sajam (Pisau) yang Diberikan salah seorang temannya Ke AS.

“Pengakuannya Sebagai dijadikan sampel produksi yang Lalu Akansegera dijual kembali. Rencananya Pisau tersebut ia kirim Ke perajin Ke Bali Sebagai dibuatkan sarungnya terlebih dulu,” terang Gustaviano.

Polisi mengatakan, kepemilikan sajam itu tak berizin dan tindakan RLG Berpotensi Sebagai membahayakan Perlindungan Kelompok serta ketertiban umum. Karenanya Polres Gianyar mengirimkan RLG Ke Kantor Perpindahan Penduduk Denpasar disertai surat rekomendasi pendeportasian.

RLG datang Ke Indonesia Sebelum 2012 bermodalkan KITAS investor Ke sebuah perusahaan yang ia klaim adalah miliknya.

Dia mengaku pertama kali datang Ke Tanah Air sebagai seorang misionaris dan membantu banyak orang Ke Bali. Dia lalu menyewa Rumah seorang warga lokal Ke Daerah Tampaksiring Sebelum Juni 2014 hingga Juni 2024.

——–

Artikel ini telah naik Ke detikBali.