Para Pembantu Presiden Pembantu Presiden luar negeri BRICS berkumpul Ke Rusia minggu ini Bagi Merundingkan kerja sama ekonomi dan perlunya tatanan dunia multipolar. Foto/Dok
Pertemuan tingkat Pembantu Presiden Pembantu Presiden Ke Nizhny Novgorod, Rusia menjadi yang pertama Sebelum BRICS melakukan perluasan. Seperti diketahui Di ini, Keanggotaan BRICS resmi bertambah menjadi 10 Bangsa Sesudah Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Iran dan Ethiopia resmi bergabung.
“Sebagian besar delegasi menekankan sifat destruktif Di Keputusan egoistik proteksionisme perdagangan yang ditempuh Bersama Amerika Serikat dan sekutunya,” kata Lavrov Ke konferensi pers, Selasa (11/6) kemarin waktu setempat.
Menlu Rusia Menunjukkan bahwa “semua delegasi berbicara Bagi mendukung reformasi sistem pemerintahan Dunia yang ada, Bersama fokus Ke Menyediakan Bangsa-Bangsa Dunia South suara yang lebih besar.”
Para peserta mengakui perlunya keputusan bersama Di mencapai tujuan Pembangunan Ramah Lingkungan, Keselamatan dan Kemajuan ekonomi, menurut Lavrov.
Lavrov mengingatkan, transisi Hingga tatanan dunia Mutakhir bisa memakan waktu panjang sepanjang era sejarah dan Akansegera berduri. Dia berbicara tentang pusat-pusat ekonomi Mutakhir yang dibentuk Bersama Bangsa-Bangsa Dunia Selatan dan Timur Bagi membuat keputusan politik yang signifikan secara Dunia berdasarkan kesetaraan dan keragaman kedaulatan.
Blok ekonomi BRICS, yang dibentuk Ke tahun 2009, telah menampilkan dirinya sebagai alternatif Di lembaga-lembaga internasional yang didominasi Barat.
Awalnya BRICS hanya terdiri Di Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Akansegera tetapi mereka Merasakan ekspansi besar ketika Iran, Ethiopia, Mesir, dan Uni Emirat Arab bergabung Ke awal 2024.
Di Itu banyak Bangsa lain yang telah Mengungkapkan minatnya Bagi bergabung bersama BRICS, Justru beberapa Ke antaranya sudah mengajukan Gadget Lunak secara resmi. Menurut perusahaan analitik Statista, BRICS menyalip pangsa Bangsa-Bangsa G7 Di total PDB dunia Di hal paritas daya beli Ke tahun 2020. Ke 2023, BRICS menyumbang 32% Di PDB Dunia.
Kepala bank BRICS (NDB), Dilma Rousseff mengatakan Sebelumnya, bahwa penambahan anggota Mutakhir Akansegera melihat pangsa kelompok Di output ekonomi Dunia Menimbulkan Kekhawatiran menjadi 40% Ke tahun 2028.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: BRICS Dibuat Frustrasi Bersama Barat, Reformasi Pemerintahan Dunia Menggema