Jakarta –
Bisfenol A (BPA) adalah senyawa kimia yang umum digunakan Di produksi plastik dan resin. Senyawa ini dapat ditemukan Di berbagai Produk Internasional sehari-hari, seperti botol plastik, wadah Konsumsi, kemasan minuman, serta lapisan Di kaleng Konsumsi dan minuman.
Walaupun telah digunakan Di puluhan, Studi ilmiah Menunjukkan bahwa paparan BPA bisa berisiko Untuk Kesejajaran, terutama Di kaitannya Bersama potensi pemicu kanker.
Di sebuah publikasi Ke laman National Library of Medicine Di jurnal berjudul The Endocrine Disruptor Bisphenol A (BPA) Exerts a Wide Range of Effects in Carcinogenesis and Response to Therapy, peneliti menuliskan BPA dikenal sebagai “disruptor endokrin”, yaitu senyawa yang dapat mengganggu sistem hormon tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPA dapat meniru estrogen, hormon wanita yang berperan penting Di pengaturan banyak fungsi tubuh, termasuk reproduksi. Ketika BPA memasuki tubuh, ia bisa berinteraksi Bersama reseptor estrogen dan memicu reaksi biokimia yang Berpeluang memicu Kemajuan sel kanker, terutama kanker yang dipengaruhi Dari hormon seperti kanker payudara dan kanker prostat.
Beberapa Studi ilmiah telah dilakukan Sebagai Mengejar kaitan Antara paparan BPA dan risiko kanker. Sebuah studi yang diterbitkan Di Environmental Health Perspectives Menunjukkan bahwa paparan BPA Ke tikus hamil dapat memicu perubahan genetik yang berhubungan Bersama perkembangan kanker payudara. Studi ini menemukan bahwa keturunan tikus yang terpapar BPA Di masa perkembangan prenatal dan pascakelahiran Merasakan peningkatan risiko kanker payudara ketika mereka dewasa.
Ke Di Itu studi epidemiologi Ke manusia yang dipublikasikan Di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism meneliti hubungan Antara kadar BPA Di urine Bersama kejadian kanker prostat Ke pria. Hasilnya Menunjukkan bahwa pria Bersama kadar BPA lebih tinggi Di urine mereka cenderung Memiliki risiko lebih tinggi Sebagai Merasakan kanker prostat.
Di sebuah studi yang dipublikasikan Di jurnal Nutrients, para peneliti Mengejar hubungan Antara konsentrasi bisphenol A (BPA) Di urine dan antigen spesifik prostat (PSA). Mereka menggunakan kelompok yang terdiri Di 2.768 pria lanjut usia Amerika yang diambil Di Survei Pemeriksaan Kesejajaran dan Gizi Nasional (NHANES) Antara tahun 2003 dan 2012 Sebagai pemeriksaan mereka.
Serangkaian analisis statistik yang terdiri Di regresi (linier tertimbang dan Pengiriman), spline kubik alami (NCS), dan model Komitmen mengungkapkan bahwa BPA berkorelasi positif Bersama PSA dan, Ke gilirannya, kanker prostat. Temuan ini Menunjukkan perlunya skrining kanker prostat intensif Ke pria lanjut usia Amerika (>75 tahun), terutama mereka yang Memiliki konsentrasi BPA Di urine yang tinggi.
Sebagai langkah Upaya Mencegah, banyak Bangsa, termasuk Uni Eropa dan beberapa Bangsa Dibagian Ke Amerika Serikat, telah Memutuskan Keputusan Sebagai membatasi penggunaan BPA Di produk yang bersentuhan langsung Bersama Konsumsi dan minuman.
(kna/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: BPA Ke Galon Guna Ulang Bisa Picu Kanker, Ini Buktinya