Jakarta, CNN Indonesia —
Produsen Kendaraan Pribadi terbuka, Handal Indonesia Kendaraan Bermotor Roda Dua (HIM), mengakui telah didekati BYD, penguasa pasar Kendaraan Pribadi Elektrik Indonesia. Pendekatan ini diduga Yang Berhubungan Bersama upaya produksi, Akan Tetapi kedua belah pihak belum mengurai detailnya.
Jongkie D Sugiarto, Wakil Komisaris Utama HIM membenarkan perwakilan BYD sempat datang Ke kantornya Sebagai ‘sebuah perbincangan’.
“Dia (BYD) pernah datang Ke kami, iya,” kata Jongkie Di ditemui Ke Jakarta, Senin (29/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tak Membeberkan kapan pertemuan itu berlangsung, Jongkie mengatakan peristiwa itu bukan penjajakan kerjasama perakitan kendaraan. Ia bilang pihaknya dan BYD sempat berbincang sembari diperlihatkan fasilitas produksi milik HIM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ngobrol santai, dia (BYD) mau lihat, ya boleh,” katanya.
HIM, yang Sebelumnya adalah perakit Kendaraan Pribadi Kendaraan Hyundai, mengubah haluan Ke 2020 menjadi Menyaksikan perakitan berbagai merek Kendaraan Pribadi seiring pemerintah mempercepat Pembaruan Kendaraan Listrik.
HIM yang Memiliki pabrik Ke Bekasi dan Purwakarta Di ini bekerja sama dan memproduksi Kendaraan Pribadi Chery, Jetour, Xpeng, Neta dan BAIC.
Pihak BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia yang dikonfirmasi mengenai kunjungan Ke HIM itu sampai Di ini belum merespons. Pihak BYD juga belum memberi informasi lanjutan soal progres pembangunan pabriknya Ke Indonesia.
Menurut catatan Kementerian Perindustrian, BYD berencana mendirikan pabrik Ke Indonesia Bersama kapasitas 150 ribu unit per tahun Bersama total Penanaman Modal Untuk Negeri Rp11,2 triliun. Pembangunan pabrik mereka Ke Subang, Jawa Barat, sudah mencapai 45 persen Ke Mei lalu.
Perjalanan pembangunan pabrik itu tak lepas Bersama Topik miring, mulai Bersama persoalan bentrok Bersama organisasi masa atau ormas, hingga izin pabrik yang diduga berdiri Ke lahan Pertanian.
Ke sisi lain, BYD harus mengejar target agar pabrik dapat beroperasi tahun Di Supaya produksi dapat dilakukan Ke Tanah Air Sebagai mencegah Eksekusi Bersama pemerintah.
Walau Mutakhir mulai menjual Kendaraan Pribadi Ke Indonesia Ke pertengahan 2024, BYD sekarang sudah menjadi merek paling laris Sebagai urusan Kendaraan Pribadi Elektrik Ke Indonesia. BYD adalah salah satu Bersama enam produsen Kendaraan Pribadi Elektrik yang mengikuti Inisiatif insentif Perdagangan Masuk Negeri CBU.
BYD dkk diizinkan mengimpor Kendaraan Pribadi Elektrik CBU tanpa bea masuk dan Menyaksikan tarif PPnBM 0 persen hingga 31 Desember 2025. Akan Tetapi BYD wajib memproduksi lokal Kendaraan Pribadi Elektrik Untuk jumlah yang sama Pada 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027.
Bila jumlah produksi tidak sesuai kuota Perdagangan Masuk Negeri CBU Ke periode itu maka pemerintah bakal Memberi Eksekusi berupa uang jaminan bakal hangus.
(ryh/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Bos Handal Sebut BYD Sowan Ke Pabrik











