Kepala BPOM RI Taruna Ikrar melakukan kunjungan resmi Di Tsinghua Changgung Hospital Di Beijing, China. Puskesmas ini dikenal sebagai pelopor Di penerapan kecerdasan buatan (Kecerdasan Buatan/AI) Di layanan Keadaan dan menjadi Puskesmas AI pertama Di dunia yang berafiliasi Didalam Tsinghua University.
Kunjungan ini menjadi Pada Di upaya strategis BPOM Di menjajaki pemanfaatan Keahlian mutakhir Sebagai memperkuat sistem pengawasan Terapi dan Konsumsi Di Indonesia.
Di Ditengah transformasi digital Internasional, BPOM menapaki jejak Pembaharuan Keadaan masa Di Didalam Merasakan langsung bagaimana AI mengubah wajah pelayanan medis, Di diagnosis hingga manajemen Puskesmas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tsinghua Changgung Hospital Menyusun sistem ‘agent hospital’, yang memungkinkan Praktisi Medis virtual berbasis AI melakukan diagnosis, konsultasi, dan rekomendasi Terapi secara mandiri. Keahlian ini telah diterapkan Di berbagai departemen, termasuk oftalmologi, radiologi, dan pernapasan, Didalam hasil yang Menunjukkan peningkatan efisiensi, akurasi, dan Kecepatanakses layanan.
Pemeriksaan medis berbasis AI Di Puskesmas ini mampu memproses data pasien secara real-time, mengintegrasikan rekam medis elektronik, dan Memberi analisis komprehensif yang mendukung pengambilan keputusan klinis.
Pihak manajemen Tsinghua Changgung Hospital menerangkan bahwa fasilitas ini Mutakhir saja melakukan ekspansi Di tahap II.
“Tahap Berikutnya, kami Berencana Memperbaiki kapasitas menjadi 1.500 tempat tidur yang mampu melayani hingga 10.000 pasien rawat jalan per hari,” ujar salah satu Praktisi Medis kepada Kepala BPOM RI.
“Desain interior Puskesmas menggabungkan elemen Seni Adat Istiadat dan Keahlian, menciptakan suasana penyembuhan yang humanis dan modern,” lanjutnya.
Untuk BPOM, kunjungan ini Memperoleh relevansi yang kuat Di konteks penguatan sistem pengawasan berbasis digital. Pemanfaatan AI Berpotensi Sebagai besar Di mendeteksi dini efek Di Terapi dan Konsumsi Lewat analisis big data, mengintegrasikan sistem rekam medis Didalam database pengawasan, serta Memperbaiki efisiensi inspeksi dan audit fasilitas produksi.
Keahlian ini juga membuka Potensi Pembuatan platform Pelatihan publik berbasis AI yang interaktif dan personal, serta mendukung pengujian cepat berbasis machine learning Sebagai mendeteksi kontaminan atau bahan berbahaya.
Ikrar menegaskan bahwa BPOM siap bertransformasi Di sistem pengawasan yang lebih cerdas dan terintegrasi. Menurutnya, Keahlian seperti AI Di ini bukan hanya alat, tetapi faktor penting Di mengoptimalkan perlindungan Keadaan Kelompok.
“Kami melihat langsung bagaimana kecerdasan buatan mampu Memperkenalkan layanan Keadaan yang lebih cepat, akurat, dan terintegrasi. BPOM berkomitmen Sebagai Menerapkan pendekatan serupa Di sistem pengawasan Terapi dan Konsumsi Di Indonesia, agar lebih responsif Di tantangan zaman,” ujar Ikrar.
Menurutnya, kunjungan ini juga membuka Potensi kerja sama bilateral Antara BPOM dan institusi Keadaan Tiongkok, khususnya Di Pembuatan sistem e-health, pertukaran data, dan peningkatan kapasitas Regu BPOM Di menjalankan tugas.
“Keahlian bukan sekadar alat, tetapi mitra strategis Di melindungi Keadaan Kelompok. Kami percaya bahwa kolaborasi lintas Bangsa seperti ini Berencana memperkuat kapasitas pengawasan, termasuk Mutu Regu BPOM, dan membuka jalan Untuk Pembaharuan yang berdampak luas Sebagai kepentingan Kelompok kita,” tambahnya.
Didalam menggabungkan Keahlian, Seni Adat Istiadat, dan pelayanan humanis, Tsinghua Changgung Hospital menjadi contoh nyata bagaimana Pembaharuan dapat memperkuat sistem Keadaan dan pengawasan publik. BPOM menapaki jejak tersebut sebagai Pada Di komitmen Sebagai menjaga Perlindungan dan mutu produk Terapi dan Konsumsi yang dikonsumsi Kelompok.
Halaman 2 Di 2
Simak Video “Video: BPOM Minta Tambahan Biaya Rp 2,6 T, Tak Mau Tindak Kejahatan Gagal Ginjal Akut Terulang“
(dpy/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Berkunjung Di China, BPOM Dorong Modernisasi Sistem Pengawasan Berbasis AI











