Jakarta –
Di tahun 2015, seorang Praktisi Medis Di India menemukan Peristiwa Pidana langka Di seorang ibu berusia 41 tahun yang Memiliki ‘payudara tambahan’ Di tubuhnya. Payudara tersebut membesar hingga tiga kali lipat ukuran payudara normal, Supaya menyebabkan nyeri Di bahu dan lengan.
Situasi ini dikenal secara medis Bersama istilah polymastia. Selain menimbulkan ketidaknyamanan fisik, Situasi ini juga berdampak secara psikologis, membuat pasien Menarik Perhatian diri Bersama kehidupan sosialnya.
Menurut laporan BMJ Case Report, payudara tambahan merupakan jaringan kelenjar payudara ekstra yang tumbuh Di luar lokasi payudara normal. Situasi ini sangat jarang terjadi dan hanya dialami Bersama Di 2-6 persen wanita Di dunia.
Polymastia dapat berupa bintik kecil seperti tahi lalat sampai payudara yang benar-benar berfungsi.
“Penanganan diperlukan jika muncul Tanda atau jika jaringan tersebut berkembang menjadi kanker,” kata Regu Praktisi Medis, dikutip Bersama Mirror, Kamis (7/8/2025).
Di Peristiwa Pidana ini, pasien Memiliki payudara tambahan Di sisi kiri tubuhnya yang terus membesar Di 10 tahun Sesudah kehamilan pertamanya.
Untungnya, Situasi tersebut berhasil ditangani Lewat prosedur mastektomi (pengangkatan jaringan payudara), dan jaringan payudara tambahan itu berhasil diangkat Bersama sukses.
“Telah dilakukan pengangkatan Bersama sukses Pada sebuah payudara tambahan besar (polymastia) Bersama seorang wanita berusia 41 tahun Di India,” sambung mereka.
Sesudah pulih Bersama operasi, pasien yang tidak disebutkan namanya itu bisa hidup kembali Bersama normal dan berani melakukan hubungan sosial lagi.
Mengenal Polymastia
Dikutip Bersama Cleveland Clinic, polymastia merupakan salah satu jenis Situasi Bersama supernumerary nipple (puting tambahan). Meski yang umum hanya satu puting tambahan, seseorang bisa Memiliki hingga delapan puting tambahan
Puting ketiga ini terbentuk Di perkembangan embrio. Biasanya muncul sepanjang mammary ridges (garis susu) yang membentang Bersama ketiak hingga area selangkangan.
Situasi ini Di Umumnya sebenarnya tidak berbahaya. Tapi Di beberapa Peristiwa Pidana, seperti yang dialami wanita India, Situasi ini dapat memicu komplikasi yang berbahaya Supaya membutuhkan Penanganan Bersama Praktisi Medis.
Sebagai salah satu jenis supernumerary nipple, polymastia merupakan Situasi ketika muncul puting ketiga yang Memiliki areola (area gelap Di puting), dan sedikit jaringan payudara Di bawahnya.
Ini sedikit berbeda Bersama Situasi polythelia yang sering dimirip-miripkan. Di polythelia, yang muncul Di tubuh hanya puting, tanpa areola dan tidak ada jaringan payudara. Polythelia juga lebih umum dibanding polymastia.
Penyebab Polymastia
Para peneliti belum mengetahui secara pasti penyebab munculnya Situasi ini. Akan Tetapi, kemunculannya diduga berkaitan Bersama proses awal perkembangan embrio.
Di minggu Di-4 atau Di-5 perkembangan embrio, garis susu (milk line) mulai terbentuk sebagai penebalan jaringan kulit. Tak lama Lalu, jaringan payudara mulai berkembang. Seiring berjalannya proses ini, garis susu Akansegera membentuk puting utama, Sambil Itu Dibagian jaringan lain yang menebal biasanya Akansegera menghilang atau melunak kembali.
Akan Tetapi, jika sebagian jaringan tidak melunak sepenuhnya, puting atau jaringan payudara tambahan dapat terbentuk Di area yang tetap menebal. Kendati kelainan ini sudah terbentuk Dari masa embrio, gejalanya sering kali Mutakhir terlihat Di pubertas atau kehamilan, ketika terjadi perubahan hormon Di tubuh.
Sebagian Peristiwa Pidana supernumerary nipple atau polymastia terjadi secara acak, bukan Lantaran faktor keturunan. Akan Tetapi, ada beberapa laporan bahwa Situasi ini diturunkan Di keluarga.
Di Peristiwa Pidana tersebut, kelainan ini diduga diwariskan Bersama pola dominan autosomal (cara suatu sifat diwariskan). Meski begitu, para peneliti belum menemukan bukti pasti adanya kaitan genetik.
Tanda Polymastia
Kemunculan polymastia atau Situasi supernumerary lain biasanya nampak seperti tanda lahir atau tahi lalat. Lantaran tidak terlihat aneh, ini membuat pasien biasanya tidak sadar Merasakan Situasi tersebut.
Di Itu, polymastia biasanya muncul Di Di tubuh sepanjang garis susu, yaitu area jaringan payudara terbentuk. Di banyak Peristiwa Pidana, payudara tambahan muncul sendiri atau tidak berpasangan.
Bentuknya bisa seperti benjolan kecil, berwarna merah atau cokelat, tapi biasanya jauh lebih kecil dibandingkan puting normal. Tanda lain yang dapat muncul akibat polymastia meliputi:
- Pembengkakan Di area terdampak
- Nyeri
- Penebalan Di Dibagian ketiak
- Keterbatasan pergerakan bahu
- Iritasi akibat gesekan Busana
(avk/suc)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Benarkah Ada Wanita Bersama 3 Payudara? Ini Fakta Medis Di Balik Kejadiannya











