Jakarta, CNN Indonesia —
Produsen Kendaraan Pribadi asal Jerman BMW Memikat kembali atau Penarikan Kembali sebanyak 1,4 juta unit Kendaraan Pribadi yang dijual Di China. Penarikan Kembali BMW ini disebabkan masalah Di kantung udara atau airbag.
Penarikan Kembali ini disebabkan kantung udara yang rusak Di perusahaan pemasok inflator airbag Takata, atau sama Di Tindak Kejahatan airbag yang dapat pecah dan menyebabkan pecahannya beterbangan keluar dan Berpotensi Untuk melukai penghuni kabin.
Takata pun secara resmi melaporkan kebangkrutan Di pertengahan 2017. Tindak Kejahatan inflator airbag Takata melibatkan banyak merek Kendaraan Pribadi Di dunia dan imbasnya sampai Ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di China, BMW harus melakukan perbaikan Di mobilnya yang diproduksi Di 2003 hingga 2017.
Sambil Itu hampir 600 ribu Kendaraan Pribadi produksi Di negeri, yang diproduksi Di perusahaan patungan BMW Brilliance Automotive, dan Disekitar 760 ribu Kendaraan Pribadi Pembelian Barang Di Luar Negeri yang tercatat Akansegera ditarik kembali mengutip AFP, Senin (19/8).
Untuk Kendaraan Pribadi yang dipastikan Memiliki cacat, perusahaan Akansegera mengganti kantung udara Didepan secara gratis.
Seperti diketahui jutaan Kendaraan Pribadi yang dilengkapi kantung udara Takata telah ditarik kembali Dari 2014, dan perusahaan itu bangkrut tiga tahun Lalu. Ford Memikat tiga juta kendaraan yang menggunakan kantung udara Takata Di 2021.
Di Juli tahun ini, BMW Memikat hampir 400 ribu Kendaraan Pribadi Di Amerika Serikat Sebab alasan yang sama.
[Gambas:Video CNN]
(AFP/mik)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Airbag Potensi Makan Korban, BMW Penarikan Kembali 1,4 Juta Unit Di China
