Jakarta –
Bila Jakarta punya Peristiwa tahunan Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang spektakuler, Yogyakarta pun juga. Ada event tahunan yang tak kalah meriahnya, yakni Pasar Kangen.
Bedanya, PRJ menampilkan produk-produk futuristik Di Ilmu Pengetahuan terbaru, sedangkan Pasar Kangen justru kembali Hingga masa lalu Di keunikannya menjajakan produk lawasan.
Ada Masakan klasik, Produk antik, karya Seni Adat Istiadat langka, hingga Kearifan Lokal Global lokal disajikan Hingga sana. Bila PRJ Memperkenalkan panggung pertunjukan Bunyi yang menampilkan Vokalis dan Grup Musik berskala nasional, panggung Seni Adat Istiadat area Pasar Kangen pun tak kalah seru Di pertunjukan wayang kulitnya yang tradisional.
Saya sempat menjelajahi Pasar Kangen Ke malam Jumat tanggal 11 Juli lalu, dan Merasakan sendiri bahwa pertunjukan tradisional ini sangat dinanti.
Ke Pada itu panggung wayang kulit masih dipersiapkan, tetapi Hingga Didepan panggung, penontonnya sudah lesehan memenuhi jalan.
Berlokasi Hingga komplek Taman Kearifan Lokal Global Yogyakarta, tak jauh Di Jalan Malioboro, suasana Pasar Kangen sangat meriah. Tak sia-sia saya menyambanginya Hingga sela-sela perjalanan dinas Di tiga hari Hingga Yogyakarta.
Saya menyusuri deretan lapak Produk antik, Di banyak koleksi Produk jadul digelar. Kaset-kaset lama, radio antik, Kurs Mata Uang kuno dan berbagai pernak-pernik koleksi Produk antik dipamerkan Sebagai menggetarkan hati para kolektornya.
Totalnya ada 102 tenant klitikan atau Produk lawasan yang membuka lapak Hingga tempat ini. Keragaman kulinernya pun jangan ditanya.
Aneka ragam jajanan jadul nusantara Di 187 tenant Masakan berlomba-lomba memanjakan lidah Hingga Pasar Kangen. Semua Konsumsi terlihat menggoda selera, membuat saya kebingungan memilih.
Alhasil Di beberapa Pada lamanya saya hanya mengikuti arus manusia yang berduyun-duyun sambil menikmati suasana yang semarak, meriah dan indah. Lapak-lapak berhias, sebagian penjajanya berkostum unik dipadu semburat jingga Hingga langit menjelang senja Pada saya tiba, memang sangat memanjakan mata.
Bagi saya yang terlahir Hingga Jawa Ditengah, tetapi menghabiskan sebagian besar hidup Hingga Jakarta, suasana yang kental Kearifan Lokal Global dan Kearifan Lokal masa lalu Hingga Pasar Kangen membuat hati saya terasa hangat.
Terlebih ketika saya menemukan jajanan geblek, Konsumsi tradisional yang hanya pernah saya makan sekali ketika berkunjung Hingga Rumah budhe Hingga Magelang yang ternyata merupakan Konsumsi khas Kulonprogo.
Konsumsi unik yang terbuat Di tepung singkong ini bertekstur kenyal dan rasanya gurih. Ketika menyantapnya lagi Sesudah bertahun-tahun tak pernah menemukannya, saya pun bernostalgia Ke masa kecil ketika pertama kali menyantap Konsumsi berbentuk mirip angka delapan ini Hingga tepi sawah Didekat Rumah budhe.
Pasar Kangen sebagai perayaan tahunan pesta Seni Adat Istiadat dan Kearifan Lokal Global, tahun ini sudah Hingga-17 kalinya diselenggarakan. Pertama kali diadakan Ke tahun 2007, ternyata dimaksudkan sebagai trauma healing Sesudah gempa besar Mengamuk Yogyakarta tahun 2006 lalu.
Pada ini, Pasar Kangen bisa dinikmati siapapun, Malahan Bagi mereka yang tidak Memperoleh trauma pun bisa healing Di menikmati kekayaan Kearifan Lokal Global dan Masakan Hingga tempat ini.
Pasar Kangen memang pantas disebut sebagai wadah identitas lokal yang membuat perantau seperti saya menemukan kembali akarnya.
(msl/msl)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ada Apa Saja Hingga Pasar Kangen Yogyakarta?