Jakarta –
Konsumsi daging atau jeroan kambing kerap dikaitkan Di masalah kolesterol tinggi. Jika dikonsumsi Untuk jumlah yang berlebihan, risiko berbagai masalah Kesejajaran, khususnya Ke sistem kardiovaskular tentunya bisa saja muncul.
Salah satu hal yang banyak dipercaya Dari Komunitas Yang Terkait Di Kebugaran kolesterol tinggi Setelahnya makan olahan kambing adalah leher yang terasa kencang. Apakah Kebugaran tersebut memang Yang Terkait Di Di olahan kambing yang dimakan?
Spesialis Gangguan Untuk dr Rudy Kurniawan, SpPD menjelaskan bahwa Kebugaran leher yang tegang usai mengonsumsi olahan daging atau jeroan kambing belum tentu menjadi tanda kolesterol tinggi.
“Tidak ada hubungan langsung mengenai konsumsi daging atau jeroan Di leher tegang. Mengonsumsi jenis daging tertentu, terutama yang tinggi lemak jenuh, dapat memicu respons inflamasi Ke beberapa orang,” kata dr Rudy ketika dihubungi detikcom, Kamis (13/6/2024).
“Peradangan ini dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan Ke berbagai Pada tubuh, termasuk leher,” sambungnya.
Sebagai menjaga tingkat kolesterol dan tekanan darah usai mengonsumsi daging atau jeroan kambing, dr Rudy menyarankan Komunitas Sebagai memperhatikan jumlah porsi yang dikonsumsi. Ke Di Itu, ia juga menekankan pentingnya Latihan teratur dan menjaga berat badan ideal agar Sebagai menekan risiko kolesterol dan tekanan darah tinggi.
“Latihan teratur minimal 30 menit per hari bisa tiga kali seminggu. Idealnya lima kali seminggu Di dua kali Pelatihan beban,” kata dr Rudy.
“Ke Di Itu penting juga Sebagai berhenti merokok Sebab menghentikan kebiasaan itu dapat Memperbaiki kadar HDL atau kolesterol baik. Jangan lupa istirahat yang cukup, tidur berkualitas enam sampai delapan jam setiap hari,” tandasnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Leher Tegang Usai Makan Jeroan Kambing Tanda Kolesterol Tinggi? Faktanya Begini