Jakarta –
Belum lama ini, kabar meninggalnya pelari half marathon Hingga Makassar, Sulawesi Selatan, ramai disorot warganet. Pria berusia 42 tahun tersebut meninggal dunia Lantaran henti jantung, Regu medis panitia runner sempat Menyediakan resusitasi jantung paru-paru (RJP), tetapi sayang nyawanya tidak selamat.
Ahli Kemakmuran spesialis jantung dan pembuluh darah Alexandra Gabriella menyebut Situasi ini memang bisa terjadi Lantaran beberapa faktor. Bila tidak ada kelainan jantung, atau riwayat Penyakit jantung Sebelumnya, kekurangan cairan bisa menjadi penyebab fatal Hingga balik Latihan Di intensitas Lagi dan berat.
“Latihan berat bisa Di Sebab Itu Lantaran kurang cairan, Bisa Jadi dia tidak Hingga-replace cairan Di running, itu harus direplace,” bebernya Di temu media Hingga Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2024).
Para runner disarankan Sebagai memenuhi cairan atau mengonsumsi air putih secukupnya Di setiap 20 menit.
“Sambil Itu kalau dia penyebabnya ada gangguan listrik Hingga jantung, aritmia, sebetulnya ini bisa terjadi Di Latihan, bisa juga sewaktu-waktu atau mendadak dan nggak bisa diantisipasi,” kata dia.
“Penting Sebagai medical check up, jika kita sering ngerasa detak jantung lebih cepat tanpa alasan tertentu, detak jantung sering skip a beat, nah ini menjadi tanda-tanda kecurigaan seseorang Merasakan aritmia,” lanjutnya.
dr Gaby, sapaannya, juga Menyediakan tanda alert atau perhatian awal seseorang sebaiknya beristirahat terlebih dulu Di Latihan agar tak membahayakan jantung.
Menurutnya, setiap orang wajib memahami kapasitasnya Di Latihan. Misalnya, Untuk pelari pemula, cobalah Sebagai lebih dulu mencoba jarak tempuh pendek, dan memperhatikan napas.
“Kalau dia masih ‘ngos-ngos’ saja itu aman, tapi yang bahaya kalau sudah ngos-ngosan, sebaiknya berhenti dulu,” tandas dia.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Saran Ahli Kemakmuran Agar Jantung Tak ‘Kolaps’ Di Ikut Berlari Half Marathon