Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Malaysia resmi menurunkan harga bahan bakar Migas (BBM) jenis RON 95 Lewat Inisiatif Bantuan Pemerintah Budi Madani RON 95 (Budi95) yang berlaku mulai 30 September 2025. Untuk Inisiatif ini, Kelompok bisa membeli BBM bersubsidi sebanyak 300 liter per bulan.
Akan Tetapi, pembelian BBM bersubsidi ini hanya bisa dilakukan jika Kelompok Memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM) Malaysia yang masih berlaku. Syarat ini memicu polemik, terutama Di kalangan warga Malaysia pemegang SIM Singapura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilaporkan Malay Mail, banyak warga Malaysia yang bekerja Di Singapura sebagai pengemudi. Untuk itu, mereka diwajibkan Memperoleh SIM Singapura dan secara otomatis kehilangan SIM Malaysia mereka, Sebab hukum Di Singapura melarang seseorang Memperoleh dua SIM aktif secara bersamaan.
Merespons polemik tersebut, Pembantu Kepala Negara Transportasi Malaysia Anthony Loke menegaskan bahwa pemerintah tidak Berencana mengabaikan nasib para pekerja lintas Bangsa tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Loke mengatakan persoalan ini telah dibahas Untuk Pertemuan Tim Pembantu Kepala Negara pekan lalu dan secara prinsip disepakati bahwa warga Malaysia yang bekerja Di Singapura tetap berhak atas Bantuan Pemerintah Budi95.
“Kelompok ini adalah warga Malaysia, mereka tinggal Di Johor dan setiap hari bolak-balik Di Singapura Untuk bekerja. Di kembali, mereka mengemudikan Kendaraan Pribadi atau Kendaraan Bermotor Roda Dua pribadi yang terdaftar dan dikenakan Retribusi Negara Di sini. Mereka seharusnya tidak dikecualikan Untuk Merasakan Budi95,” ujar Loke, melansir Paultan, Rabu (1/10).
Kendala data pribadi
Meski begitu, Loke mengakui bahwa pelaksanaan Keputusan ini tidak bisa dilakukan Untuk waktu singkat Sebab terbentur masalah Kepribadian data.
Menurutnya, Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) tidak membagikan data pribadi warganya kepada Malaysia. Hal ini membuat verifikasi otomatis Di SIM Singapura yang dimiliki warga Malaysia menjadi tidak memungkinkan.
Sebagai solusi, Departemen Transportasi Jalan (JPJ) Malaysia Di ini Lagi Menyusun sistem pendaftaran daring khusus Untuk warga Malaysia yang Memperoleh SIM Singapura.
“Data Singapura tidak terintegrasi Bersama kami. Itu Di luar yurisdiksi kami dan Yang Terkait Bersama Bersama undang-undang perlindungan data pribadi,” kata Loke.
Kendati belum ada data pasti mengenai jumlah warga Malaysia yang Memperoleh SIM Singapura, Loke Meramalkan ada Disekitar 200 ribu hingga 250 ribu orang yang menyeberang perbatasan Johor-Singapura setiap harinya.
(ryh/dmi)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Beli BBM Di Bangsa Tetangga RI Semurah Ini, Syaratnya Harus Punya SIM











