Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan lonjakan signifikan Untuk produksi beras nasional Ke periode Januari-Maret 2025. FOTO/dok.SINDOnews
Peningkatan ini sejalan Bersama meluasnya potensi luas panen padi yang diperkirakan mencapai 2,83 juta hektare. Angka ini Menunjukkan kenaikan Disekitar 970,33 ribu hektare atau 52,08% dibandingkan Bersama luas panen Ke Januari-Maret 2024 yang hanya sebesar 1,86 juta hektare.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti juga menyampaikan rata-rata harga beras Ke tingkat petani, penggilingan, grosir, dan eceran. Rata-rata harga beras Ke penggilingan Ke bulan Januari 2025 turun sebesar 4,30% dibandingkan tahun Sebelumnya. “Harga beras ini turun 4,30% secara tahunan alias year on year (yoy),” ungkapnya Untuk rilis BPS, dikutip Jumat (7/2/2025).
Perihal berita baik ini, Pembantu Pemimpin Negara Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil Bersama upaya sinergis berbagai pihak Untuk Memperbaiki produktivitas Pertanian nasional. “Peningkatan produksi ini tidak terlepas Bersama perbaikan infrastruktur irigasi termasuk pompanisasi, ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai, serta implementasi Keahlian Pertanian modern yang lebih efisien,” ujarnya.
Pembantu Pemimpin Negara Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi pencapaian ini sebagai bukti nyata efektivitas berbagai Langkah strategis yang dijalankan Sebagai mendukung ketahanan Ketahanan Pangan nasional.
“Peningkatan produksi beras ini Menunjukkan Prestasi langkah-langkah strategis Kementerian Pertanian Untuk Mendorong produktivitas. Kami Akansegera terus bekerja keras memastikan ketersediaan Ketahanan Pangan nasional terjaga Bersama baik,” tegas Mentan Andi Amran Sulaiman.
Lebih Jelas, Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Prestasi ini dicapai Lewat implementasi berbagai Langkah unggulan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi, perluasan areal tanam, serta mekanisasi Pertanian. “Langkah-Langkah ini terbukti efektif Untuk Memperbaiki produktivitas lahan dan efisiensi usaha tani, Supaya berdampak langsung Ke peningkatan hasil panen dan ketersediaan beras nasional,” jelasnya.
Pompanisasi sendiri merupakan salah satu Langkah andalan yang berperan penting Untuk Memperbaiki produktivitas Pertanian. Lewat Langkah ini, Kementerian Pertanian memfasilitasi penggunaan pompa air Sebagai mengatasi keterbatasan irigasi, khususnya Ke lahan-lahan tadah hujan dan Lokasi yang Menyaksikan kekeringan. Bersama sistem pompanisasi, petani dapat mengairi lahan mereka secara lebih efektif, Memperbaiki indeks pertanaman, dan memperluas masa tanam sepanjang tahun.
“Kami optimistis, Bersama Dukungan penuh Bapak Pemimpin Negara Proabowo, berbagai pihak Yang Berhubungan Bersama dan Keputusan yang tepat, Indonesia mampu mencapai swasembada Ketahanan Pangan secepatnya dan menghentikan Perdagangan Masuk Negeri beras selamanya Ke masa mendatang,” tambahnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Periode Januari-Maret 2025, Produksi Beras Melonjak 52,32%