Jakarta –
Ketua Perkumpulan Ahli Kepuasan Pengembang Terapi Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania, MSi mengatakan tanaman kecubung memang sempat dijadikan sebagai Terapi tradisional. Akan Tetapi, seiring berjalannya Kajian, kecubung kini dipastikan termasuk golongan tanaman beracun dan dapat memicu efek Di berbahaya jika dikonsumsi.
“Benar, semua spesies Datura (kecubung) memang tergolong tanaman beracun Sebelum dulu, walau dulu banget dijadikan sebagai Terapi tradisional,” ujar dr Inggrid Pada dihubungi detikcom, Selasa (16/7/2024).
“Potensi bahaya jauh lebih besar daripada manfaat,” sambungnya.
dr Inggrid mengungkapkan kecubung mengandung senyawa flavonoid, fenol, tanin, dan saponin. Di Itu, tanaman ini juga mengandung steroid atau terpenoid sebagai fitokonstituen utama. Sambil kandungan racun Di kecubung berasal Bersama zat atropin dan skopolamin.
dr Inggrid menegaskan seluruh Pada tanaman kecubung tidak boleh dikonsumsi secara langsung Lantaran bersifat halusinogen, narkotik, dan psikoaktif.
“Tanaman ini Justru diremas dan ditempelkan Di dahi saja bisa menimbulkan efek yang tak diinginkan,” tuturnya.
dr Inggrid mengatakan Badan Pengawasan Terapi dan Konsumsi (BPOM) telah melarang peredaran kecubung. Tanaman ini sekarang hanya dapat ditemukan Di area Di hutan. Dia juga menganjurkan agar penggunaan kecubung hanya sebatas tanaman hias saja.
Sebagai informasi, kecubung belakangan menjadi topik hangat Sesudah menyebabkan puluhan warga Di Banjarmasin dirawat Di Fasilitas Medis jiwa dan dua orang meninggal dunia. Diduga, insiden ini disebabkan Bersama oplos kecubung Bersama miras dan Terapi-obatan.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ahli Kepuasan Pastikan Kecubung Beracun, Diremas-Ditempel Di Dahi Saja Bisa Berbahaya