Jakarta –
Ramai Ke sosial media tiga orang Suku Togutil mendekati area tambang hingga bercengkrama dan makan bersama Bersama pekerja tambang. Antropolog Di Universitas Khairun Ternate Safrudin Abdulrahman menduga mereka Ketahanan Pangan.
Macam-macam narasi berkembang Setelahnya beredar video tiga warga Suku Tugotil atau dikenal juga Suku Tobelo Di Pada mendekati lokasi pertambangan Kaorahe Ke Daerah hutan Halmahera, Maluku Utara itu. Kejadian Luar Biasa itu ternyata sering terjadi dan merupakan hal yang biasa.
Di video yang beredar, terlihat salah seorang Di pekerja tambang mencoba menghampiri ketiga warga Suku Togutil tersebut dan mengajak berkomunikasi. Ketiga orang suku Togutil itu disambut Bersama ucapan ‘Hobata’ yang berarti kawan Dari para pekerja tambang, dan diajak masuk Ke sebuah bangunan dan dijamu makan.
Suku Togutil merupakan suku primitif yang mendiami hutan-hutan Ke Halmahera, terutama Ke hutan Halmahera Utara, Halmahera Di dan Halmahera Timur. Mereka hidup nomaden dan sangat menjaga kearifan dan membatasi Keterlibatan Bersama orang Ke luar sukunya.
“Video yang viral itu hal biasa sebenarnya, Lantaran kejadian mereka mendekat Ke area pertambangan tak hanya kali itu saja,” kata Safrudin Abdulrahman, antropolog yang juga seorang dosen Ke Universitas Khairun Ternate, Pada dihubungi detikcom, Kamis (30/5/2024).
Safrudin menyebut faktor lain yang menyebabkan Suku Tugotil mendekat Ke area tambang Lantaran mereka Ketahanan Pangan. Pertambangan yang Lebih luas dan memakan hutan itu otomatis mempersempit area perburuan Suku Togutil. Dampaknya, warga kekurangan buruan dan sumber Makanan.
“Area yang mereka (Suku Tugotil) tempati Ke hutan Halmahera Timur dan Halmahera Di itu kan dua kabupaten yang dimasuki Dari perusahaan tambang besar dan mereka meringsek masuk Ke Di hutan. Otomatis Daerah dan tempat tinggal orang Tugotil Lebih sempit. Juga Daerah berburu dan meramu atau mencari Makanan itu Lebih sempit juga. Ini membuat mereka sering keluar Ke Daerah tambang seperti itu Sebagai meminta Makanan,” kata Safrudin.
Safrudin menyebut faktor Ketahanan Pangan bukanlah hal utama penyebab keluarnya Suku Togutil Di hutan. Safrudin, yang juga konsultan Kementerian Sosial Sebagai pemberdayaan komunitas adat terpencil, itu Memiliki penilaian tersendiri Pada Kepuasan Suku Togutil Pada ini.
“Tapi yang mereka lakukan itu Lantaran mereka sudah Lebih Didekat Bersama Daerah perusahaan. Mereka kan pindah-pindah tuh, terus mereka lewati Daerah yang berdekatan Bersama area perusahaan atau tambang. Ya, mereka keluar Sebagai sekedar minta makan atau meminta apa,” kata Safrudin.
“Mereka keluar Di hutan itu bukan hal Terbaru, Di dulu mereka seperti itu. Sudah lama kebiasaan mereka datang minta beras, minta mie instan, ikan kaleng. Sudah biasa,” ujar Safrudin.
Suku Togutil Tertutup akrab Bersama pekerja tambang?
Suku Togutil dikenal Memiliki kewaspadaan yang tinggi Pada orang-orang yang bukan Di kelompok mereka lho. Akan Tetapi, bila kita perhatikan kembali Di video yang viral, mereka terlihat santai saja bertemu pekerja tambang. Justru, mereka dijamu makan.
“Di video itu, kita bisa lihat ada beberapa orang pekerja yang bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Tobelo. Agar, mereka berani Sebagai masuk Ke Di dan makan. Bila tidak ada yang bisa komunikasi, tidak Mungkin Saja mau masuk Ke Di,” ujar Safrudin.
“Kecurigaan mereka itu sangat tinggi, lho. Setinggi-tingginya kita mencurigai, mereka lebih tinggi lagi mencurigai kita orang luar sebagai orang yang jahat,” dia menambahkan.
“Lantaran mereka sudah percaya bahwa kita tidak membahayakan mereka keselamatan mereka, akhirnya mereka suka rela melepaskan pedang dan tombaknya dan ikut makan,” Safrudin menegaskan.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Viral Suku Togutil Mendekat Ke Area Tambang, Antropolog: Bisa Dari Sebab Itu Minta Makan