Jakarta –
Di 90 ekor kerbau liar yang berada Di taman nasional Namibia mati tenggelam Di perbatasan. Diusut penyebabnya, terungkap Sebab dikejar singa dan saling injak.
Dilansir Di BBC, Rabu (24/9/2025) Dinas Lingkungan Hidup dan Perjalanan Ke Luarnegeri Namibia mengatakan, kerbau-kerbau ini dikejar singa Di Negeri tetangganya, Bostwana Sebelumnya mereka terjatuh Ke Di tebing curam Di Sungai Chobe, yang berada Di perbatasan Namibia. Kecelakaan ini terjadi Di pukul 05.00 waktu setempat (23/9).
“Singa-singa tersebut mengejar kerbau-kerbau tersebut Di Negeri tetangga Botswana. Ini merupakan insiden yang sangat disayangkan. Hewan-hewan tersebut jatuh Di tebing yang Di Ke sungai dan beberapa Di antaranya saling berjatuhan,” kata juru bicara Kementerian Perjalanan Ke Luarnegeri, Ndeshipanda Hamunyela kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata ini bukanlah kali pertama, Di tahun 2018 ada kejadian yang lebih parah. Sebanyak 400 ekor kerbau mati Sesudah berlari Ke sungai yang Datang Lewat Taman Nasional Chobe Di Botswana yang terkenal Di banyaknya gajah, kerbau, dan jerapah.
Di bulan Oktober 2023, lebih Di 100 kerbau yang dikejar Di kawanan 12 singa mati tenggelam massal Di Sungai Chobe. Seorang pejabat Di Konservasi Kabulabula Namibia mengatakan bahwa kawanan kerbau tersebut melarikan diri Di singa Di Taman Nasional Chobe.
“Setiap kali dikejar singa, mereka mencoba menyeberang Ke Namibia dan mulai saling menginjak satu sama lain,” kata Mbeha Tadeus Di konservasi tersebut.
Bangkai puluhan kerbau ini akhirnya dibagikan kepada penduduk Di. Rekaman yang diunggah Di media sosial Di lembaga penyiaran pemerintah Namibia Broadcasting Corporation Menunjukkan Di selusin pria memotong-motong bangkai kerbau Di kapak dan memuat dagingnya Ke truk pikap.
“Kementerian dan aparat penegak hukum lainnya berada Di lokasi Untuk menjaga Keselamatan dan ketertiban. Daging tersebut Berencana didistribusikan kepada Kelompok Di Daerah tersebut Di kementerian Di melibatkan para pemangku kepentingan Yang Berhubungan Di lainnya Di Daerah tersebut,” kata Hamunyela.
Mati tenggelamnya kerbau Di sungai bukanlah hal yang jarang terjadi Di Daerah ini, tetapi jumlahnya biasanya kecil. Walaupun insiden-insiden Sebelumnya Itu telah membuat penduduk setempat berbondong-bondong Ke tempat kejadian Untuk Memperoleh daging gratis, para konservasionis memperingatkan bahwa kematian massal berisiko mencemari sungai dan Memikat predator lebih Didekat Ke pemukiman manusia.
(sym/row)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 90 Kerbau Liar Mati Tenggelam, Dagingnya Dibagi-Untuk Ke Warga











