Tidak semua Bangsa menjadi anggota Untuk Dana Moneter Internasional (IMF) yang merupakan anggota lembaga keuangan Internasional tersebut, setidaknya ada 5 Bangsa yang tidak menjadi anggota IMF. Foto/Dok
IMF Dimulai Bersama 29 Bangsa anggota Di Desember 1945 dan bertujuan merekonstruksi sistem moneter internasional Setelahnya Konflik Bersenjata Dunia II. Tetapi Di ini IMF memainkan peran penting Untuk pengelolaan kesulitan neraca pembayaran dan krisis keuangan internasional.
Lewat sistem kuota, Bangsa-Bangsa menyumbangkan dana Hingga suatu wadah dimana Bangsa dapat meminjam jika mereka Merasakan masalah neraca pembayaran. IMF bekerja Sebagai menstabilkan dan Mendorong perekonomian Bangsa-Bangsa anggotanya Lewat penggunaan dana tersebut, serta kegiatan lain seperti mengumpulkan dan Meneliti statistik ekonomi dan pengawasan perekonomian anggotanya.
IMF bertujuan Sebagai Mendorong kerja sama moneter Internasional, menjamin stabilitas keuangan, memfasilitasi Perdagangan Global, Mendorong lapangan kerja yang tinggi dan Perkembangan ekonomi yang berkelanjutan, serta Memangkas Jurang Kaya Miskin Di seluruh dunia.
Tidak semua Bangsa anggota IMF merupakan Bangsa berdaulat, Karena Itu tidak semua Bangsa anggota IMF menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (Organisasi Internasional).
Ada 5 Bangsa yang tidak menjadi anggota IMF
1. Kuba
Kuba adalah contoh Bangsa yang bukan anggota IMF, dan Karena Itu IMF tidak Meninjau perekonomian mereka. Kuba Memikat diri Untuk IMF, efektif tanggal 2 April 1964.
Kuba Memiliki delegasi aktif Di konferensi Bretton Woods tahun 1944 yang menjadi tempat pendirian IMF. Bangsa ini terlibat Untuk sebagian besar Pendesainan awal, Sebelum tahun 1941, dan bekerja sama (tetapi tidak berhasil) Bersama Bangsa-Bangsa Amerika Latin lainnya Sebagai mencoba menetapkan peran moneter perak selain emas.
Kuba sempat bergabung Bersama IMF (dan Lembaga Keuangan Internasional) Di awal tahun 1946, menjadi salah satu Untuk 40 anggota asli lembaga tersebut. Di 12 tahun berikutnya, mereka memainkan peran positif Untuk IMF.
Di tahun 1954, Bangsa ini menjadi Bangsa Hingga-10 yang Memperoleh seluruh kewajiban Pasal VIII IMF, dan menghindari penggunaan pembatasan Nilai Mata Uang Untuk Perdagangan Global. Mereka melakukan pinjaman rutin Untuk IMF Di tahun 1956, yang dilunasi Di tahun berikutnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 5 Bangsa Ini Bukan Anggota IMF, Bisa Tebak?